Bandung, 9 Oktober 2021
Program Studi Ilmu Komunikasi Telkom University menjadi rujukan untuk kurikulum program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Jenderal Soedirman. Hal ini diketahui dari Workshop yang diselenggarakan oleh kampus yang berlokasi di Purwokerto tersebut, 7-9 Oktober 2021, di Hotel Fave Bandung.
Idola Perdini Putri, S.Sos., M.Si., Ph.D., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Telkom University, hadir sebagai narasumber dalam Lokakarya Pemutakhiran Kurikulum Prodi S1 Ilmu Komunikasi FISIP-UNSOED yang diselenggarakan pada Jumat (08/10/2021). Narasumber lain, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si. juga menjadi narasumber sebagai rujukan kurikulum era MBKM. Peserta Lokakarya sendiri berasal dari pengambil kebijakan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNSOED yang terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Prodi, Kabag Tata Usaha, serata Ketua Gugus Kendali Mutu tingkat Fakultas.
Ola, sapaan akrab Idola, berbagi tentang konsep dan implementasi kurikulum MBKM di Telkom University, khususnya pada program studi yang menjadi tanggung jawabnya.
“Di Telkom University, pelaksanaan MBKM dilakukan oleh universitas, sedangkan program studi sebagai pelaksana dan pengelola saja,”ujar Ola.
Ia menjelaskan bahwa antara universitas dan program studi berbagi peran masing-masing. Untuk level universitas selain kebijakan, juga membuat modul pelaksanaan MBKM, dan sistem informasi MBKM, serta berkordinasi dengan DIKTI. Sedangkan untuk prodi berada pada level implementasi dengan tugas membuat panduan level prodi, ploting dosen MBKM, penunjukkan dosen PIC MBKM, serta konversi mata kuliah.
“Untuk program MBKM, Telkom University memiliki 3 konsep program, yaitu program yang berasal dari DIKTI meliputi; pertukaran pelajar, magang/ praktik kerja, proyek desa, penelitian, proyek kemanusiaan, wirausaha, dan mengajar di sekolah. Sedangkan program yang berasal dari universitas terdapat dua program yaitu WRAP dan MKPM,”jelas Ola.
Ola menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBKM berbeda pelaksanaannya, menyesuaikan dengan tingkat dan semester mahasiswa yang mengambil program tersebut. Misalnya untuk pengambilan mata kuliah peminatan khusus untuk semester 5-6, program MBKM hanya diambil oleh mahasiswa semester 5,6,7, dan program WRAP khusus untuk semester 6 dan 7.
Kaprodi Ilmu Komunikasi menutup sharing session dengan menjelaskan bahwa program MBKM yang dilaksanakan oleh Telkom University masih terbatas dengan kampus-kampus yang menjadi binaannya, sesuai dengan kebijakan kampusnya.
Sebelumnya, Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si. berbagi pengalaman tentang kurikulum yang diimplementasikan di Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Padjadjaran. Ia menggarisbawahi bahwa kurikulum yang dikembangkan oleh FIKOM menekankan pada tiga tema besar, yaitu: MBKM, Outcome base educations (OBE), dan hybrid university.***[dudi]