Sejumlah 14 Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Seni Rupa melakukan observasi awal untuk penelitian tentang sejarah Kabupaten Sumedang. Didampingi dosen pembimbingnya masing-masing, ke 14 mahasiswa diterima oleh Sekretaris Dinas Pariwisata, Budaya, dan Olahraga Kabupaten Sumedang, Asep Rahmat Hidayat, SIP., M.Si., didampingi oleh Kasie Kesenian Ujang Supriatna, S.Sn. di Ruang Rapat Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Sumedang, Jalan Prabu Geusan Ulun 36 Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (10/22).
Menurut Kordinator Rombongan sekaligus Dosen Pembimbing, Cucu Retno Yuningsih, tujuan kedatangan rombongannya merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara kampus dan pihak Keraton Sumedang Larang terkait dengan rencana KKN Tematik Budaya yang dilakukan oleh mahasiswa Telkom University di Kabupaten Sumedang.
Pada kesempatan tersebut, Cucu juga menekankan bahwa kedatangan pertamanya ingin melakukan pemetaan lokasi, narasumber, serta pendamping saat KKN Tematik Budaya yang akan dilaksanakan dalam pada bulan Juli 2022. Sehingga selama melakukan KKN Tematik Budaya dapat memanfaatkan waktu sebaik dan semaksimal mungkin.
Pihak Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga diwakili oleh Asep Rahmat Hidayat, S.I.P., M.Si. menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mahasiswa Telkom University. Asep meminta kepada Ujang Supriatna, selaku pendamping dari pihak dinas untuk memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa dan dosen pembimbing sampai mendapatkan kontak-kontak narasumber yang dibutuhkan.
Setelah mendapatkan sambutan dan pengarahan dari Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olah Raga, Tim KKN Tematik Prodi IKOM dan Seni Rupa menemui Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Raden Lucky Johari Soemawilaga sebagai Putra Mahkota di Keraton Srimanganti yang bersebelahan dengan Gedung Negara Sumedang. Radya Anom atau putra mahkota Sumedang Larang merupakan pelaksana tugas Keraton Sumedang Larang.
Terkait dengan rencana KKN Tematik Budaya yang akan dilakukan oleh mahasiswa Telkom University, Radya Anom menyambut baik dan memberikan pencerahan tentang sejarah kerajaan sumedang sebagai penerus tahta kerajaan Sunda.
“Salah satu alasan kenapa Sumedang berhak dan dinobatkan sebagai puser budaya Sunda karena memegang estafeta kepemipinan kerajaan Sunda yang dicirikan oleh mahkota Binokasih,” ujar Radya Anom.
Ia menjelaskan bahwa selain menjadi pemegang sah dan pelanjut kekuasaan kerajaan Sunda, Sumedang Larang juga memiliki ciri paling lengkap dari keraton. Sehingga merepresentasikan sebagai puseur budaya Sunda yang telah diperdakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang pada tahun 2020.***[dui]