DALAM RANGKA PENDAMPINGAN PEMBUATAN IDENTITAS BRAND UMKM DESA WISATA UNTUK UMKM INDONESIA NAIK TINGKAT
Pengabdian masyarakat dilakukan sepanjang bulan Mei dan Juni 2021, diikuti oleh 10 UMKM terpilih pada salah satu destinasi prioritas pariwisata, Desa Wisata Tinalah, Yogyakarta. Kegiatan abdimas dilakukan dengan melakukan diskusi mengenai logo/merek/packaging yang telah dimiliki oleh peserta, untuk kemudian dilakukan pendampingan pembuatan identitas brand UMKM Desa Wisata, dan selanjutnya dilakukan pendampingan pengurusan legalitas dan perijinan. Salah satu sektor yang terdampak berat pandemi Covid-19 adalah sektor pariwisata, upaya mendongkrak industri pariwisata tidak boleh melupakan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu penyokongnya. Sayangnya, pandemi COVID-19 berdampak pada anjloknya penjualan dan pendapatan mereka. Demikian, Pengurusan legalitas identitas brand dan perijinan usaha UMKM menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan harapan dapat membuka peluang lebih banyak untuk UMKM. Namun, hingga kini, dari jumlah UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia berkisar 56,7 juta, 60 persen di antaranya belum memiliki izin. Padahal UMKM yang tidak berizin akan sulit mengakses berbagai bantuan permodalan dan peningkatan kapasitas di Indonesia. Oleh karenanya, pemahaman akan dimilikinya identitas brand usaha UMKM, lebih jauh dengan legalitasnya menjadi salah satu komponen penting untuk UMKM Desa Wisata agar dapat bertahan bahkan menjadi UMKM yang lebih baik.
Desa Wisata Tinalah sendiri merupakan desa wisata yang terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh yang memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan Pesona Alam dan Budaya. Permasalahan mengenai legalitas identitas brand dan perijinan usaha juga dialami oleh pelaku UMKM pada Desa Wisata Tinalah. Melalui kegiatan abdimas ini diharapakan pelaku UMKM Desa Wisata Tinalah dapat memperkuat posisi produk UMKM di pasar nasional maupun internasional, membuka peluang akses permodalan dan pendanaan hibah dan membuka akses untuk dapat mengikuti pameran produk nasional maupun internasional, sehingga pada akhirnya dapat menjadi UMKM yang naik tingkat.